Senin, 02 Januari 2017

FEASIBILITY STUDY



ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS
 “LiCo Café “
(Library Coffee Café)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Feasibility Study







Disusun Oleh:

                 1.      Rosita Yuliana                              1341173404150
                 2.      Delima Putri Martiana                  1341173404273
                 3.      Martha Aprilianti                          1341173404231
                 4.      Marisa Eka. P. Sianturi                 1241173404216                              


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
Jl. HS. Ronggowaluyo No. 10 Telukjambe – Karawang 41316
TAHUN AKADEMIK 2016







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak nikmatnya. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis  Library Coffe Café (LiCo Café) ini sesuai dengan waktu yang direncanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas  mata kuliah Feasibility Study. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah  ini  banyak sekali kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi kami yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah  ini, untuk menambah pengetahuan Feasibility Study.


Karawang, Desember  2016

Penyusun










DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3  Tujuan Analisis Masalah.................................................................................... 4
1.4  Kegunaan Makalah............................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERpIKIR................................................... 6
2.1  Kajian Teori........................................................................................................ 6
2.2  Studi Kelayakan Bisnis...................................................................................... 7
2.3  Aspek Pasar.................................................................................................... 12
2.4  Aspek Pemasaran........................................................................................... 15
2.5  Aspek Teknis dan Produksi............................................................................. 19
2.6  Aspek Managemen......................................................................................... 20
2.7  Aspek Managemen Sumber Daya Manusia................................................... 22
2.8  Aspek Keuangan............................................................................................. 22
2.9  Aspek Ekonomi............................................................................................... 23
           2.10 Aspek Sosial.................................................................................................. 24
           2.11 Aspek Politik.................................................................................................. 25
           2.12 Aspek Hukum................................................................................................ 26
           2.13 Aspek Lingkungan Hidup............................................................................... 26
           2.14 Kerangka Berpikir.......................................................................................... 27
BAB III METODE ANALISIS........................................................................................... 10
3.1 Metode Deskriptif............................................................................................. 29
3.1.1 Metode Analisis............................................................................................. 29
3.2 Analisa Kasus................................................................................................... 29
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................. 30
4.1 Sejarah Perusahaan........................................................................................ 30
4.2 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar.................................................. 31
4.3 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pemasaran......................................... 31
4.4 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Teknis................................................. 33
4.5 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Produksi............................................. 35
4.6 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Managemen....................................... 38
4.7 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Managemen Sumber Daya Manusia 39
4.8 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Keuangan........................................... 40
4.9 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Ekonomi............................................. 42
4.10 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Sosial................................................ 45
4.11 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Politik................................................ 46
4.12 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Hukum............................................. 47
4.13 Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan Hidup............................ 47
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 48
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 49
5.2 Saran............................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 50


BAB I
PENDAHULUAN

     1.1.Latar Belakang
            Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya  bagi para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
            Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
            Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
            Seperti yang dapat kita lihat, di negara maju ini, masyarakat dituntut untuk bekerja      lebih keras dan memanfaatkan setiap waktu yang ada. Bahkan bagi seorang pekerja jika perlu waktu makan siang dan jam pulang kantor pun dapat digunakan untuk berbisnis guna meningkatkan profit perusahaan dan menjadi lebih produktif. Hal seperti ini biasanya akan membuat seorang pekerja berada di bawah tekanan yang cukup besar sehingga dapat menyebabkan stress, dan kinerja pun dapat menurun. Begitu pula dengan mahasiswa yang dituntut untuk belajar lebih keras sehingga tidak ada waktu untuk bersantai, karena persaingan kerja yang semakin ketat menuntut para mahasiswa untuk bersaing memperebutkan nilai terbaik guna mendapatkan posisi kerja yang terbaik.
Ada kalanya mahasiswa / pelajar merasa jenuh melakukan kegiatan belajar di rumah maupun di kampus. Oleh karena itu, untuk dapat belajar dengan baik, mahasiswa / pelajar membutuhkan tempat yang nyaman dan mempunyai fasilitas pendukung demi kelancaran proses belajar mereka.. 
Langka dan kurang memadainya perpustakaan di kabupaten karawang  maupun tempat mereka menempuh pendidikan, membuat para mahasiswa dan pelajar  kesulitan untuk mendapatkan tempat yang nyaman untuk mengerjakan tugas maupun diskusi kelompok. 
Dengan adanya permasalahan tersebut, kami melihat sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan dari bidang usaha yang kami pilih, sehingga kami memutuskan untuk mendirikan sebuah café yang kami namai “LiCo Café” Mengapa dinamakan LiCo Café?  LiCo merupakan singkatan dari Library Coffee, dimana café ini mempunyai fasilitas perpustakaan dan menyediakan berbagai macam jenis coffee. Keharuman setiap cangkir kopi yang disajikan kami harap bisa menemani setiap customer dalam kegiatan santai sambil membaca maupun berdiskusi. Coffee shop yang dapat memberikan suasana baru yang dapat menenangkan pikiran dan jiwa, dengan rasa kopi yang beraneka ragam, keharuman kopi yang menggiurkan, serta didukung dengan suasan nyaman yang tercipta dari interior coffee shop yang kami tata sedemikian rupa sehingga memancarkan ketenangan dan kenyamanan. Diiringi dengan musik lembut yang dapat menciptakan suasana tenang bagi pengunjung yang berada di dalamnya. Coffee shop ini juga kami rancang sedemikian rupa hingga bisa dijadikan tempat untuk berdiskusi masalah bisnis dan memudahkan customer pelajar dalam menyelesaikan tugas karena dilengkapi dengan akses free hot spot untuk internet, sekedar duduk sambil menikmati suasana, perkumpulan mahasiswa, acara keluarga, dan bersantai di sore hari.
Selain itu, LiCo Café juga menyediakan fasilitas yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi café ini. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat umum dan mahasiswa / pelajar khususnya dalam menyediakan sebuah area perpustakaan bagi para customer yang membutuhkan tempat untuk belajar atau sekedar membaca dan mencari refernsi dalam mengerjakan tugas.
Perpustakaan juga di design senyaman mungkin demi kenyamanan para penggunanya. Area perpustakaan sengaja di buat terpisah agar para customer yang membutuhkan tempat yang lebih sunyi tidak akan terganggu oleh customer lain yang memiliki kebutuhan lain seperti bertemu dengan rekan bisnis atau teman dimana mereka akan lebih banyak berbincang – bincang.





    1.2.Rumusan Masalah
      Uraian singkat dari yang dikemukakan diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1)    Bagaimana analisis aspek pasar terhadap LiCo Café ?
2)    Bagaimana analisis aspek pemasaran terhadap LiCo Café ?
3)    Bagaimana analisis aspek teknis terhadap LiCo Café ?
4)    Bagaimana analisis aspek produksi terhadap LiCo Café ?
5)    Bagaimana analisis aspek managemen terhadap LiCo Café ?
6)    Bagaimana analisis aspek managemen sumber daya manusia terhadap LiCo Café ?
7)    Bagaimana analisis aspek keuangan terhadap LiCo Café ?
8)    Bagaimana analisis aspek ekonomi terhadap LiCo Café ?
9)    Bagaimana analisis aspek sosial terhadap LiCo Café ?
10) Bagaimana analisis aspek politik terhadap LiCo Café ?
11) Bagaimana analisis aspek hukum terhadap LiCo Café ?
12) Bagaimana analisis aspek lingkungan hidup terhadap LiCo Café ?

    1.3.Tujuan Analisis Masalah
1)    Untuk mengetahui analisa aspek pasar terhadap LiCo Cafe.
2)    Untuk mengetahui analisa aspek pemasaran terhadap LiCo Cafe.
3)    Untuk mengetahui analisa aspek teknik terhadap LiCo Cafe.
4)    Untuk mengetahui analisa aspek produksi terhadap LiCo Cafe.
5)    Untuk mengetahui analisa aspek managemen terhadap LiCo Cafe.
6)    Untuk mengetahui analisa aspek managemen sumber daya manusia terhadap LiCo Cafe.
7)    Untuk mengetahui analisa aspek keuangan terhadap LiCo Cafe.
8)    Untuk mengetahui analisa aspek ekonomi terhadap LiCo Cafe.
9)    Untuk mengetahui analisa aspek sosial terhadap LiCo Cafe.
10) Untuk mengetahui analisa aspek politik terhadap LiCo Cafe.
11) Untuk mengetahui analisa aspek hukum terhadap LiCo Cafe.
12) Untuk mengetahui analisa aspek lingkungan hidup terhadap LiCo Cafe.

    1.4.Kegunaan Makalah
1)    Untuk Referensi Pendidikan
Penulisan ini dapat memberikan informasi tentang aspek – aspek studi kelayakan bisnis
2)    Untuk Perusahaan
Penulisan ini dapat digunakan untuk pengembangan dan pengevaluasian perusahaan.
3)    Untuk Kebutuhan Pembelajaran
Penulisan ini bemanfaat untuk memberikan ilmu , informasi , dan referensi bagi pembelajaran.






BAB II
KAJIAN TEORI  DAN KERANGKA BERPIKIR

   2.1.Kajian Teori
2.1.1  PengertianPerusahaan 
Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.

2.1.2  Bentuk Badan Usaha yang utama adalah 
a.       Perusahaan Perseorangan, yaitu perusahaan yang keseluruhannya dimiliki oleh perseorangan.
b.      Persekutuan ( Firma dan CV ), yaitu perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan adanya suatu perjanjian yang ada diantara mereka.
c.       Perseroan Terbatas, yaitu badan hukum terpisah yang dibentuk berdasarkan hukum, dimana pemiliknya dibagi dalam bentuk saham-saham.
Ketiga badan usaha diatas merupakan badan usaha swasta yang artinya didirikan oleh orang atau badan - badan swasta.

2.1.3  Penggolongan Perusahaan
a.    Perusahaan Jasa ( service firm ) Yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual jasa.
b.    Perusahaan Dagang ( merchandising firm ) Yaitu perusahaan yang kegiatannya membeli barang jadi dan menjualnya kembali tanpa melakukan pengolahan terhadap barang tersebut.
c.    Perusahaan Manufaktur / Pabrik / Industri ( manufacturing firm ) Yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang jadi tersebut.

2.2.        Studi Kelayakan Bisnis
(Vibizmanagement – Finance) - Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda, seperti para investor selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan. Investor berkepentingan untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dan lain-lain.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu bisnis, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu bisnis yang akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Jadi pengertian studi kelayakan bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
Sedangkan pengertian sempit dari Studi Kelayakan Bisnis adalah Suatu penelitian atau pembelajaran yang di lakukan untuk menghasilkan keputusan layak atau tidaknya suatu calon usaha untuk di lakukan, sehingga bisa mendatangkan profit bagi yang melakukan calon usaha tersebut.
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Sebuah studi kelayakan sebuah bisnis akan memiliki manfaat yang berguna bagi beberapa pihak menurut Umar, yaitu:
1.    Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor atau pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu.
2.    Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari studi kelayakan bisnis yang ada.
3.    Pihak Manajemen Perusahaan
Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
4.    Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5.    Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar, paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa sebelum suatu bisnis dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu
1.    Menghindari resiko kerugian,
Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita kendalikan.
2.    Memudahkan perencanaan
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
3.    Mempermudah pelaksanaan pekerjaan,
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjakan.Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-tugas yang telah dirancang dengan baik.
4.    Mempermudah pengawasan,
Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan berdasarkan hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana bisnis tersebut.
5.    Mempermudah pengendalian,
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.

2.2.1. Aspek –aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis
Ada beberapa aspek menurut Umar yang akan diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini yaitu:
1.   Aspek Pasar
yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa, berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk yang bersangkutan.
2.    Aspek Pemasaran
Yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing. 
3.    Aspek Teknik dan Teknologi
Yang meneliti kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan dilaksanakan.
4.    Aspek Sumber Daya Manusia
Yang meneliti tentang peran SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan juga peran SDM dalam operasional rutin bisnis setelah proyek selesai dibangun.
5.    Manajemen
Meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek bisnis dan juga manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin.
6.    Aspek Keuangan
Meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek.
7.    Aspek sosial, politik dan ekonomi
Yang menganalisis kondisi-kondisi ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan, sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
8.    Aspek lingkungan Industri
Yang meneliti tentang persaingan dan kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu bisnis.
9.    Aspek Yuridis
Yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya.
10.  Aspek Lingkungan hidup
Dimana analisis dilakukan untuk meneliti pengaruh operasional bisnis terhadap lingkungan sekitarnya, seperti kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.


2.3        Aspek Pasar
            Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan memgenai kondisi pasar dari bidang usaha yang di jalankan , dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan studi kelayakan bisnis.
            Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau melalui internet.
             Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini merupakan pasar potensial.
             Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
1.    Harga barang itu sendiri.
2.    Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang            pelengkap).
3.    Pendapatan
4.    Selera
5.    Jumlah penduduk.
6.    Faktor khusus (akses)
            Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu.Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah :
1.    Harga barang itu sendiri.
2.    Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang pelengkap).
3.    Teknologi.
4.    Harga input (ongkos produksi)
5.    Tujuan perusahaan.
6.    Faktor khusus (akses).
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas produk atau jasa tersebut.  Adapun struktur pasar yang ada bisa dikelompokkan ke dalam :
1.      Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi hargan barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker). Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.
2.    Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang dihasilka berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhin tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
3.    Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga, tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau desain.
4.    Pasar monopoli
Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk yang harus dijual secara bersamaan


2.4          Aspek Pemasaran
Aspek Pemasararan di definisikan sebagai suatu proses terjadinya transaksi jual dan beli, dan pemasaran merupakan pos terdepan bagi setiap perusahaan tanpa adanya aktivitas pemasaran maka tidak akan terciptanya sumber penghasilan.
Pemasaranseperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah :
Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Kelompok pasar terdiri dari :
1.      Pasar konsumen
2.      Pasar industrial       
3.      Pasar resseler dan
4.      Pasar pemerintah
  Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar
1.        Segmentasi pasar (Market Segmentation)
        Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.
        Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan segmentasi menurut philip Kotler, antara lain :
1.    Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan, iklim).
2.    Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).
3.    Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik kepribadian).
4.    Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap terhadap suatu produk).
2.      Pasar Sasaran (Market Targeting)
        Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi
A.     Evaluasi segmen pasar
1.    Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
2.    Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
3.    Sasaran dan sumber daya perusahaan.
B.     Memilih segmen,
yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak yang dapat dilayani.
1.      Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak ada perbedaan.
2.      Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.
3.      Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.
C.   Posisi Pasar (Market Positioning)
        Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak konsumen.
D.     Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1.       Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :
a.    Penentuan logo dan moto.
b.    Menciptakan merek.
c.    Menciptakan kemasan.
d.    Keputusan label.
2.        Strategi harga
      Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Ada tiga :
a.    Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi
b.    Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
c.    Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.

3.     Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan pertimbangan sebagai berikut :
a.        Dekat dengan kawasan industri.
b.        Dekat dengan lokasi perkantoran.
c.        Dekat dengan lokasi pasar.
d.        Dekat dengan pusar pemerintahan.
e.        Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
f.         Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
g.        Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).

4.        Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi itu adalah :
a.    Periklanan (advertising)
b.    Promosi penjualan (sales promotion)
c.    Publisitas (publicity)
d.    Penjualan pribadi (personal selling)

  E. Peramalan di Masa yang Akan Datang
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Peramal harus mencari data dan informasi masa lalu. Data dan informasi masa lalu merupakan perilaku yang terjadi di masa lalu dengan berbagai kondisi pada saat itu.
Kondisi yang menyebabkan perilaku data dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.
Untuk melakukan peramalan permintaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Survei niat pembeli
2.    Gabungan pendapat tenaga penjual
3.    Pendapat ahli
4.    Metode tes pasar analisis deret waktu
5.    Analisis permintaan secara statistik.

2.5          Aspek Teknis dan Produksi
Aspek Teknik dan Produksi menurut G.Schroeder :
a.    Perencanaan proses produksi
b.    Kapasitas produksi
c.    Ketersediaan bahan baku
d.    Tenaga kerja sesuai dengan proses produksi
e.    Kualitas produk
Dalam aspek teknik dan produksi hal terpenting yang harus dianalisis adalah Produk, Proses Produksi, Mesin dan Peralatan, Lokasi, Lay Out, Bangunan dan Fasilitas, Pembuangan Limbah/Amdal, Bahan Baku dan Bahan Penunjang, SDM, Biaya Produksi, Harga Produk, dan Operasional.

2.6          Aspek Managemen
Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengendalian segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis yang akan dijalankan.

2.7        Aspek Managemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu aset usaha yang berharga, sebelum memilih pegawai perhatikan masalah kepribadian, kesetiaan dan kemampuannya. Kalau usaha kita masih kecil pilihlah pegawai yang serba bisa atau multitasking sehingga kita bisa menghemat anggaran. Ada baiknya kita setidaknya mempelajari Manajemen SDM mencakup pada kapabilitas dari manajer dan karyawan yang berada di proyek atau usaha tersebut.
Penelusuran aspek manajemen ini akan dimulai dari sisi yang paling dasar mulai dari karakter yang dimiliki oleh manajer dan para karyawan yang terlibat disana hingga sampai dengan latar belakang pendidikan dengan tidak mengecualikan kualitas universitas, institut, akademi yang pernah dijalani. Analisis karakter ini adalah untuk melihat apakah mereka memiliki jiwa berwirausaha atau tidak, atau apa yang dilakukannya ini lebih pada usaha ikut-ikutan karena melihat trend usaha yang berkembang pada saat itu atau memang ia benar-benar memiliki konsep serta model pemikiran berwirausaha. 
Adapun dari segi edukasi adalah menyangkut dengan wawasan dan susunan administrasinya yang dimiliki sehingga itu akan terlihat kualitasnya pada saat menjelaskan suatu masalah yang menyangkut dengan proyek atau usaha yang sedang dirintisnya dengan kemampuan penjelasan yang jauh lebih sistematis dan berbobot ilmiah, apa lagi jika pendidikan yang dimiliki adalah sesuai dengan proyek atau usaha yang sedang dibangun.
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:
1.    Desain Pekerjaan
Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan desain pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalagi untuk manufaktur teknologi tinggi.
2.    Deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan mengingat fungsi setiap departemen harus jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.
3.    Job value
Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang karier.
4.    Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sangat penting.
5.    Recruitment
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan pertama pengenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap.

2.8        Aspek Keuangan
Perencanaan investasi merupakan suatu langkah dalam menentukan sumber ppendanaan dengan perhitungan tingkat penggantian dari investasi yang akan dilakukan didalam studi kelayakan bisnis. Jenis-jenis aliran dana keuangan keputusan investasi diharapkan akan ditutup oleh aliran kas masuk dari hasil operasi investasi, sehingga peramalan laba rugi menjadi factor yang sangat penting dan membutuhkan kajian yang sangat teliti dan akurat berdasarkan data-data dan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan.
Untuk menganalisis kelayakan aspek keuangan pengembangan usaha ada beberapa alat atau metode analisis keuangan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode tersebut adalah.
a.    Pengembalian investasi
b.    Penyesuaian nilai sekarang
c.    Indeks keuntungan
d.    Tingkat balikan interal


2.9  Aspek Ekonomi
Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya: PDB, investasi, inflasi, kurs valas, APBN, dan sebagainya.
Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.

·         Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
1)    Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat;
2)    Menggunakan sumber daya lokal;
3)    Menghasilkan dan menghemat devisa;
4)    Menumbuhkan industri lain;
5)    Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan;
6)    Menambah pendapatan nasional.

·         Hambatan – Hambatan di dalam Ekonomi
1)    Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
2)    Pertumbuhan Penduduk
3)    Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita
4)    Investasi dari Pihak Lain
5)    Pertumbuhan Industri
6)    Kurs Valuta Asing
7)    Kredit Perbankan
8)    Anggaran Pemerintah
9)    Penganggaran Pemerintah
10) Perdagangan Luar Negeri
11) Neraca Pembayaran

·         Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi negara. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melalui proteksi perdagangan.
Proteksi perdagangan merupakan seluruh insentif perdagangan baik berupa proteksi maupun bantuan (subsidi). Oleh karena itu, proteksi perdagangan lebih tepat disebut sebagai insentif perdagangan. Instrumen kebijakan proteksi perdagangan banyak ragamnya, tetapi tujuannya tetap satu, yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam artian mencegah adanya pasar persaingan bebas.

2.10             Aspek Sosial
1)    Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupaka suatu hubungan antaara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga sosial
2)    Perubahan Kondisi Sosial yang Kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan.
3)    Perubahan Dalam Mayarakat Pluralistics
Masyrakat Pluralistics adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha
v  Manfaat Sosial
Hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat sosial bagi masyarakat seperti:
1.    Membuka lapangan kerja baru;
2.    Melaksanakan alih teknologi;
3.    Meningkatkan mutu hidup;
4.    Pengaruh positif.


2.11       Aspek Politik
Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, pengertian politik adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan  dan pelaksanaan tujuan itu.
1.    Isu strategis
2.    Penyelengaraan Pemerintahan
3.    Kerjasama Pemerintah
v  Pengaruh Aspek Politik
Aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh kepada dunia bisnis.
 Makin kacau kondisi politik suatu daerah atau negara akan berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau negara tersebut, begitu pula sebaliknya.



2.12       Aspek Hukum
Dalam studi kelayakan bisnis aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan dibangun dan dioperasikan. Ini berarti bahwa setiap proyek yang akan didirikan dan dibangun haruslah memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis aspek hukum dalam studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang akan dijalankan, menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam memenuhi persyaratan perizinan, dan menganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akan dibiayai dengan pinjaman.

2.13       Aspek Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan Hidup harus dianalisis karena disatu sisi dapat menjadi peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehingga menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan social, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai masuknya tenaga kerja dari luar daerah.

2.14      Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antara variable yang di teliti merupakan tntunan untuk memecahkan masalah penelitian.
Berdasarkan uraian tersebut dibuat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :









BAB III
METODE ANALISIS

3.1.  Metode Penelitian
           Metode berasal dari kata methodos dalam bahasa latin yang terdiri dari kata meta dan hodos. Meta berarti menuju, melalui, mengikuti, sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, arah. Dalam pengertian yang lebih luas metode dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkahlangkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya.

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).

3.2.  Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu :
v  Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Berikut ini adalah bagan studi kepustakaan yang penulis lakukan dalam penelitian ini.

3.3.   Teknik Analisis Data
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Kutha (2010:53) dalam Gindarsyah (2010:30) menjelaskan, metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis, tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya.
Alasan penulis menggunakan metode ini adalah karena pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Selain itu, metode ini dianggap cukup tepat untuk melakukan pendekatan terhadap masalah yang akan diteliti.



BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.        Sejarah Perusahaan
      Lico (Library Coffee) Café didirikan pada tahun 2012 oleh dua orang sahabat yang memiliki hobi membaca serta mengkoleksi buku, dan meminum kopi. Keduanya berasal dari kota karawang. Rosita menyadari bahwa keberadaan perpustakaan di Karawang sangatlah langka. Terdapatnya perpustakaan di instansi pendidikan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan referensi buku bagi para pelajar maupun mahasiswa. Ia sering menjumpai mahasiswa yang mengeluh sulitnya mendapat tempat yang nyaman untuk berdiskusi di luar kampus. Dengan ditemukannya hal tersebut, Rosita mendapat ide untuk membangun sebuah tempat yang bisa memfasilitasi pelajar, mahasiswa, bahkan masyarakat umun untuk bersantai sambil membaca bahkan berdiskusi. Ide untuk membuat café tidak sepenuhnya berasal dari pemikiran Rosita seorang diri. Pertemuannya dengan Delima seorang sahabat lama, membuat ide itu semakin berkembang, dengan kecintaannya yang teramat sangat untuk secangkir kopi menginspirasinya untuk bekerja sama membuat sebuah usaha ditengah maraknya proses modernisasi yang terjadi di kota Karawang. Rencana pembuatan Bisnis ini menjadi semakin matang, konsepnya adalah Library dan Coffe café. Dimana nantinya bisnis café ini tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hanya ingin bersantai, namun juga café ini bisa memenuhi kebutuhan referensi buku bagi para pelajar maupun mahasiswa.  Maraknya bisnis kopi di Indonesia juga semakin membuat keduanya yakin untuk merealisasikan bisnis tersebut. Saat ini, Lico Cafe hanya bisa ditemukan di Karawang. Karena pemilik ingin tetap menjaga ke khasan dari café nya tersebut. akan tetapi, tidak menutup kemungkinan akan dibukanya cabang di kota lain dikarenakan semakin tingginya minat pengunjung terhadap café ini.

4.2.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar
Bentuk Pasar : Pasar Persaingan Sempurna
Analisis Regresi
Tahun
Permintaan
Produksi
XY
X2
2012
1500
2500
3.750.000
2.250.000
2013
2500
4500
11.250.000
6.250.000
2014
3500
5500
19.250.000
12.250.000
2015
4000
8500
34.000.000
16.000.000
2016
5500
10000
55.000.000
30.250.000
17.000
31.000
123.250.000
67.000.000

∑y = 31.000 = 6.200                                                                           ∑xy = 123.250.000 = 1, 84
  n         5                                                                                             ∑x             67.000.000


Y2007     = a+bx
            = 6.200 + 1, 84 (6)
            = 6.200 + 11, 04
            = 6.211.04


Jadi, perkiraan penjualan pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 6.211.04 / 6.211
a  =  (6.200 / 12 )    =   517              
 b = ( 1.84 / 12 ) =   0.15
Ybulan   = a+bx
            = 517 + 0.15 (6)
            = 517 + 0.9
            = 517.9

Jadi, perkiraan penjualan tiap bulan pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 517.9 / 518

4.3.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pemasaran
Nama perusahaan      : Lico Cafe
Jenis Perusahaan       : Firma (Fa)
Jenis Produk               : Kopi

Analisis STP
Segmentasion             : Mahasiswa/Pelajar/Pendidik/Pegawai
Targeting                     : Konsumen diatas 16 tahun
Positioning                 : Menjadi satu – satunya café yang memberikan fasilitas perpustakaan                                     dan menyuguhkan kopi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau di                                      Kabupaten Karawang
Marketing Mix
Product                     : Kopi khas berkualitas dengan cita rasa tinggi berasal dari  berbagai         daerah lokal dan internasional yang diracik oleh peracik kopi handal.
Price                       : Range harga lebih bervariasi dan terjangkau dibandingkan dengan café                             di sekitar dengan kualitas produk yang sama. Harga di bandrol mulai                                      Rp.25.000 – Rp. 50.000
Place                           :  1. Terletak di kawasan strategis
                                       2.  10 menit dari Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas                                            Buana Perjuangan Karawang, dan instansi pendidikan lainnya.
    3.  Dikelilingi oleh Pusat perbelanjaan dan Rumah Sakit Umum        Daerah

Promotion       : 1. Melakukan pemasaran melalui jejaring sosial di antaranya Facebook,Twitter, dan Instagram
    2.  Discount 5% setiap minggu ke 4 di akhir bulan
   3.  Bagi pelanggan yang berulang tahun akan mendapatkan discount sesuai tanggal lahir


4.4.        Analisis Studi Kelayakan Bisnis Aspek Teknis


Grand Layout
LiCo Café  terletak di jalan Galuh Mas Raya ruko CGK Blok A1 No.13 Karawang. Bangunan café akan dibuat 1 lantai dengan tata letak yang rapih dan di design minimalis . Karena letaknya yang strategis dimana dekat dengan pusat perbelanjaan dan pusat pendidikan tinggi di kota Karawang. Hal ini memungkinkan tempat yang strategis bagi mahasiswa untuk berdiskusi, membaca , dan mengerjakan tugas maupun bagi para pegawai perusahaan / pebisnis sebagai tempat bersantai maupun tempat pertemuan dengan rekan.
                                            Building Layout

Café berukuran 600m2 , dengan halaman parkir yang luas 50m2 dibagian samping café memberikan keamanan bagi para pengunjung. Didalam café terdapat 32 meja  standar yang tersebar di bagian indoor dan outdoor bagi para pengunjung. Untuk ruang perpustakaan terdapat 2 rak buku yang disediakan . Terdapat toilet dan Mushola di ruang belakang kasir. Kantor berada di ruang belakang dekat dengan dapur dan gudang.

Fasiltas

Tersedia stopkontak disetiap meja dan perpustakaan untuk mempermudah pengunjung apabila memerlukan aliran listrik, wifi yang hanya bisa di akses oleh pengunjung dan staff café, dan air yang cukup. . Terdapat juga fasilitas lainnya yaitu mushola bagi pengunjung yang ingin beribadah dan toilet yang nyaman.

4.5.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Produksi
BBL
Keterangan
BBL (Harga/kg)
Kebutuhan/gr
Jumlah
Kopi Kintamani
Rp. 200.000
12
2.400
Kopi Arang
Rp. 200.000
10
2.000
Kopi Sidikalang
Rp. 180.000
10
1.800
Kopi Gayo
Rp. 180.000
12
2.160
Kopi Liwa
Rp. 180.000
10
1.800
Kopi Flores
Rp. 200.000
10
2.000
Espresso
Rp. 180.000
10
1.800



13.960

BBTL
Susu Lowfat                 Rp. 230.000                            15                                3.450
Gula                              Rp.   25.000                            10                                    250
Cokelat                         Rp . 36.000                             10                                    360
                                                                                                                           4.060
BTKL
Bagian Produksi           Rp. 1.500.000
Bagian Operasional      Rp. 1.350.000
                                      Rp. 2.850.000

BTKTL
Bagian Keuangan         Rp. 1.750.000
Bagian Pemasaran       Rp. 1.800.000
                                      Rp. 3.550.000


BOP
Listrik                            Rp. 700.000
Air                                 Rp. 750.000
Telepon                         Rp. 300.000
                                      Rp. 1.750.000

Kebutuhan BBL & BTKL
Keterangan
Kebutuhan
Operasional
Kebutuhan/Bln
Kopi Kintamani  Rp. 2.650
5
25
331.250
Kopi Arang        Rp. 2.250
3
25
168.750
Kopi Sidikalang Rp. 2050
5
25
256.250
Kopi Gayo         Rp. 2.410
4
25
241.000
Kopi Liwa           Rp. 2050
6
25
307.500
Kopi Flores        Rp. 2.250
3
25
168.750
Espresso           Rp. 5.500
10
25
1.375.000
Flat White           Rp. 5.500
9
25
1.237.000
Frappucino        Rp. 5.500
13
25
1.787.500
Macchiato          Rp. 5.850
18
25
2.637.000
Cappucino         Rp. 5.250
22
25
2.887.500
Americano         Rp. 1.800
15
25
675.000

113

12.073.000
                                                             
HPP/Bln            Rp. 20.223.000
HPP/Bln            Rp.      808.920

HPP Per Produk

Keterangan

BTKL/Produk
BTKTL/Produk
BOP/Produk
HPP/Produk
Kopi Kintamani 
Rp. 2.650
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp. 5536
Kopi Arang       
Rp. 2.250
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.5236
Kopi Sidikalang
Rp. 2050
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.4936
Kopi Gayo        
Rp. 2.410
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.5296
Kopi Liwa          
Rp. 2050
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.4936
Kopi Flores       
Rp. 2.250
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.5136
Espresso          
Rp. 5.500
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.8386
Flat White          
Rp. 5.500
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.8386
Frappucino       
Rp. 5.500
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.8386
Macchiato         
Rp. 5.850
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.8746
Cappucino        
Rp. 5.250
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.8136
Americano        
Rp. 1.800
Rp. 1009
Rp. 1.257
Rp. 620
Rp.4686

Perhitungan BEP
·         Fixed Cost :
Biaya Sewa                  Rp. 4.000.000
Biaya Gaji                     Rp. 6.400.000
                                       Rp. 10.400.000
·         Variable Cost :
Biaya BBL dan BBTL    Rp. 12. 073.000
BOP                                 Rp.    1.750.000
                                         Rp. 13. 823.000
·         Produksi                       2825 cangkir
·         Price                              Rp. 25.000
·         Sales                             Rp. 70.625.000












Maka, perusahaan harus mendapatkan omzet sebesar Rp. 12.930.883,- agar BEP dapat tercapai.

4.6.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Managemen

         




Tugas dan Wewenang :
1.  Owner
·         Merencanakan dan mengkoordinir kebutuhan SDM.
·         Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya peraturan perusahaan dengan baik.
·         Melakukan perhitungan gaji.
·         Melakukan hubungan instansi yang terkait untuk kepentingan bisnis perusahaan.
·         Mengamankan system serta prosedur operasional dan harta perusahaan.
·         Mengawasi hutang dan piutang yang telah jatuh tempo.
·         Bertanggung jawab atas pelaksanaan system kerja di semua bagian.
·         Bersama dengan barista melakukan percobaan-percobaan atas inovasi produk baru.
·         Melakukan kontrol dan perbaikan-perbaikan atas kualitas produk.


2.  Keuangan
·         Melaksanakan seluruh fungsi pencatatan keuangan dan akuntansi.
·         Membuat laporan keuangan, mencatat setiap transaksi, mengeluarkan uang untuk keperluan bisnis
3. Produksi
·         Melakukan Proses Produksi dan pengecekan bahan baku

4. Pemasaran
·         Melakukan promosi dan pemasaran

5. Operasional
·         Mencari bahan baku, membantu pada saat ada event, melayani konsumen


4.7. Aspek Managemen Sumber Daya Manusia
      Karyawan yang bekerja di  Lico Cafe setiap hari harus berhubungan langsung dengan konsumen sehingga harus memenuhi 5S (Sopan, Santun, Sapa, Senyum, dan Salam).
      Sedangkan untuk bagian produksi, terutama peracikan kopi . Kami merekrut barista lulusan sekolah pariwisata yang berkompeten dan ahli di bidangnya .

 Perlu adanya pembagian tugas (job description) yang jelas, agar para pegawai mampu    melakukan tugas mereka masing-masing dengan baik.

 Pelayan dan kasir
·         Mencatat semua pesanan yang diinginkan konsumen
·         Memastikan konsumen sudah mendapatkan pesanan mereka
·         Memastikan agar konsumen merasa puas dengan pesanannya
·         Mengantar pesanan konsumen ke meja konsumen
·         Mengawasi pengunjung di area perpustakaan
·         Menerima pembayaran dari transaksi yang dilakukan dengan pelanggan
·         Mengatur pemasukan dan pengeluaran

Barista
·         Membuatkan pesanan yang telah dipesan konsumen
·   Mengatur kegiatan di dapur agar pesanan konsumen dapat terhidang tepat pada waktunya.


Kriteria Seleksi

Pelayan Cafe dan kasir
Karakteristik :
·         Sehat jasmani dan rohani.
·   Memiliki surat keterangan kelakuan baik dari Kepolisian bahwa tidak pernah melakukan segala perbuatan yang melanggar hukum.
·         Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan jujur.
·         Memiliki sikap ramah dan sopan terhadap siapa saja.
·         Memiliki kemampuan sosialisasi.
·         Kemampuan cepat tanggap.
·         Kemampuan cepat tanggap.
·         Memiliki kemampuan sosialisasi.

Barista
Pengalaman : memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun.
Karakteristik :
·         Sehat jasmani dan rohani.
·   Memiliki surat keterangan kelakuan baik dari Kepolisian bahwa tidak pernah melakukan segala perbuatan yang melanggar hukum.
·         Kreatif dan memiliki banyak ide.
·         Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan jujur.
·         Memiliki kemampuan sosialisasi.


4.8.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Keuangan
Lico Café berencana mengganti mesin kopi yang dibeli 3 tahun lalu seharga Rp. 80.000.000 . Umur ekonomis 5 tahun dari nilai residunRp. 30.000.000. Dengan mesin baru yang diperkirakan lebih efisien seharga Rp. 100.000.000, umur ekonomis 4 tahun nilai residu Rp. 50.000.000. Mesin lama diperkirakan akan laku dijual dengan harga Rp. 72.000.000 . Atas penggantian mesin tersebut diharapkan dapat menghemat biaya tunai dari penurunan bahan bakub dan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 20.000.000 . Pajak 30% dan return yang diharapkan sebesar 18%.

Penjelasan :

Penyusutan mesin lama
Rp.80.000.000 – Rp.30.000.000 / 5                             = Rp. 10.000.000

Penyusutan mesin baru
Rp. 100.000.000 – Rp. 50.000.000 / 4                         = Rp. 12.500.000

a.      Harga beli aktiva tetap lama                                               Rp. 80.000.000
Akumulasi Penyusutan
3 x Rp. 10.000.000                                                             Rp.   30.000.000
Nilai Buku                                                                            Rp.   50.000.000
Harga jual aktiva lama                                                        Rp.   72.000.000
Laba penjualan aktiva tetap lama                                       Rp.   22.000.000
Pajak 30%                                                                           Rp.     6.600.000
Laba bersih                                                                         Rp.   15.400.000
.
b.      Perhitungan penerimaan bersih
Nilai buku aktiva tetap lama                                               Rp.   50.000.000
Laba bersih                                                                         Rp.   15.400.000
Penerimaan bersih                                                              Rp.   65.400.000
Harga beli aktiva tetap baru                                                Rp. 100.000.000
Investasi bersih                                                                   Rp.   34.600.000

Penghematan Tunai                                                          Rp.   20.000.000
Penyusutan mesin baru                                                     Rp.   12.500.000
Penyusutan mesin lama                                                    Rp.   10.000.000
                                                                                            Rp.   2.500.000
Tambahan EBIT                                                                 Rp.  17.500.000
Pajak 30%                                                                           Rp.    5.250.000
Tambahan EAT                                                                  Rp.  12.250.000 
Tambahan penyusutan                                                       Rp.   2.500.000
Tambahan Cashflow                                                          Rp.  14.750.000


PV dari tambahan cashflow 1-4                                       = Rp.14.750.000 x 2,690
                                                                                          = Rp.39.677.500

PV dari nilai residu tahun ke-4                                          = Rp.50.000.000 x 0,516
                                                                                          =Rp. 25.800.000

Total PV Cashflow                                                            =Rp. 39.677.500 + Rp.25.800.000
                                                                                          = Rp.65.477.500
Investasi                                                                            = Rp.34.600.000   
Net Profit Value                                                                = Rp.30.877.500

Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif sebesar Rp. 30.877.500. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi penggantian tersebut adalah layak.


4.9.        Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Ekonomi
      Aspek Ekonomi
1.      Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
Hambatan            : Sulitnya mendapat izin halal restoran dari MUI
Solusi                   : Mengikuti semua aturan yang disyaratkan untuk perizinan

2.      Pertumbuhan Industri
        Hambatan            : Banyaknyaa usia produktif yang mendirikan bisnis yang                                                       serupa
        Solusi                   : Membuat ciri khas yang membuat konsumen tidak pindah                                                               ke café lain

3.    Investasi Pihak Lain
Hambatan             : Banyaknya investor yang menginvestasikan dananya ke                                          bisnis lain
Solusi                    : Menawarkan dan memberikan keuntungan yang lebih dari                                      bisnis pesaing



4.      Kurs Valuta Asing
        Hambatan                            : Nilai tukar Dollar terhadap Rupiah yang fluktuatif,                                                                      menyebabkan kesulitan dalam penganggaran pembelian                                                          bahan baku
        Solusi                                    : Mencari bahan baku dengan kualitas yang sama dengan                                                         harga yang stabil
5.      Pertumbuhan Penduduk
        Hambatan            : Pertumbuhan penduduk dan jumlah usia produktif di  karawang yang tinggi mengakibatkan banyaknya remaja karyawan maupun mahasiswa yang berasal dari luar daerah karawang bahkan konsumen asing menyebabkan permintaan terhadap jenis  kopi menjadi lebih bervariasi.
        Solusi                   : Menambah beberapa jenis kopi baru ke dalam menu

6.      Kredit Perbankan
        Hambatan            : Pengajuan kredit untuk usaha café prosesnya terbilang               mudah. Tetapi bunga yang diberikan oleh bank cukup               tinggi,sehingga memberatkan bagi pihak yang memiliki usaha      café
       Solusi           :Melakukan pembayaran kredit tepat waktu. Atau, tidak            menggunakan kredit perbankan dalam menjalankan                         usaha         

7.      Anggaran Pemerintah
        Hambatan            :Infrastruktur jalan yang kurang baik mengakibatkan waktu            tempuh menuju café menjadi lebih lama

        Solusi                   :Mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk                     memperbaiki infrastruktur jalan menuju tempat usaha

8.      Penganggaran Pemerintah
        Hambatan                       : Langkanya angkutan umum menuju Jln. Galuh Mas dimana                                                     Lico Café  berada
        Solusi                   : Pemerintah akan menyediakan angkutan umum di sekitar            Galuh Mas. Terutama jalur Galuh – UNSIKA

9.        Perdagangan Luar Negeri
        Hambatan            : Dalam perdagangan luar negeri, café coffee di kabupaten            Karawang mempunyai pesaing yang cukup kuat yaitu                   Starbucks yang terletak di daerah timur kota Karawang
         Solusi                        : Mengadakan promosi yang disertai dengan event setiap                                                 bulan

10.    Pendapatan Nasional Perkapita
        Hambatan            : Tingginya pendapatan mengakibatkan meningkatnya gaya            hidup perindividu
        Solusi                   : Mematok harga secangkir kopi dengan harga standar café            lain

11.    Neraca Pembayaran
        Hambatan            : Besarnya hutang negara kepada pihak asing menyebabkan pemerintah mewajibkan pembayaran pajak bagi setiap pelaku usaha
        Soulusi                        : Melakukan pemotongan dan pembayaran pajak sesuai dengan                                                waktu yang ditentukan

                       
4.10.      Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Sosial
1.    Interaksi Sosial
Hambatan       : Banyak sumbangan yang diminta oleh masyarakat sekitar untuk                 perbaikan infrastuktur daerah
Soulusi            : Memberi sumbangan untuk membantu perbaikan tersebut

2.    Perubahan Kondisi Sosial
Hambatan       : Arus modernisasi gejala urbanisasi dan migrasi dari desa ke      kota menyebabkan sedikitnya minat mengkonsumsi kopi di          café di daerah Karawang
Solusi              : Melakukan promosi dengan giat memperkenalkan café yang           menjual kopi dengan harga murah kualitas mewah

3.    Perubahan Masyarakat Dalam Pluralistik
Hambatan       :Dikarenakan masih banyak masyarakat sekitar yang berpendidikan dan bermata pencaharian rendah bahkan tidak memiliki pekerjaan, menyebabkan adanya parkir liar yang didirikan oleh masyarakat tersebut.
Solusi              : Café bekerjasama dengan Galuhmas dalam penyediaan fasilitas keamanan bersama di dalam komlek café dengan adanya security dan secured parking.

4.11.      Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Politik

1.    Isu Strategis
      Hambatan       : Banyaknya persaingan bisnis sejenis dan akan berakibat saling                   menjatuhkan
      Solusi              : Berpikir positif, melakukan differensiasi produk

2.    Penyelenggaraan Pemerintah
            Hambatan       : Dikarenakan negara Indonesia adalah negara yang demokratis dan Karawang adalah daerah yang termasuk didalamnya maka Lico Café dikunjungi oleh para konsumen dari berbagai macam latar belakang ras dan agama

Solusi                : Lico Café tetap memberikan pelayanan standar dengan baik tanpa melakukan diskriminasi dalam melayani semua konsumen

3.    Kerjasama Pemerintah
Pemerintah mengadakan event gathering investor lokal maupun internasional untuk menambah wawasan para pelaku bisnis

4.12.      Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Hukum
d.      Bentuk bada usaha Lico Café adalah Firma , yaitu perusahaan yang dimiliki oleh dua orang atau lebih dengan adanya suatu perjanjian yang ada diantara mereka.

4.13.      Analisa Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan Hidup
1.    Lingkungan Industri
·         Ancaman masuk pendatang baru
Pada saat masuknya pebisnis pendatang baru tidak akan mengancam bisnis café ini. Karena  café ini khusus menyediakan coffee pilihan  dari berbagai daerah di Indonesia dengan konsep tempat library cafe yang telah mendatangkan konsumen tetap sehingga tidak akan menimbulkan kerugian.
·         Persaingan sesama perusahaan dalam Perindustriannya
Adanya persaingan yang dibuat oleh para pebisnis café baru tidak menempatkan Lico Café dalam kesulitan maupun kerugian differnsiasi yang ada pada menu yang kami tawarkan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para konsumen sehingga mimpi buruk mengenai kerugian tidak pernah menghalangi keberlangsungan bisnis Lico Café .
·         Kekuatan Tawar Menawar
Dalam penentuan harga menu di café ini berada di kisaran harga standar coffee di café lainnya. Yaitu dimulai dari harga Rp. 25.000 sampai dengan Rp. 50.000 . Harga tersebut terhitung murah dengan kualitas yang sama dengan secangkir kopi yang disajikan di hotel berbintang .

2.    Lingkungan Hidup
Dari segi lingkungan hidup, ada beberapa manfaat yang diberikan oleh café ini yaitu ampas kopi yang sudah tidak di pakai dijadikan pupuk organic  untuk tanaman di sekitar café




























BAB V
PENUTUP
5.1.        Kesimpulan
            Dari hasil analisis kami terhadap aspek-aspek yang ada dalam studi Kelayakan Bisnis, seperti Aspek pasar, pemasaran, teknik, Produksi manajemen, sumber daya manusia, ekonomi, social, politik, hukum, lingkungan dan keuangan mengenai usaha Bisnis LiCo Café, kami menyimpulkan bahwa meskipun terdapat banyak hambatan usaha tersebut layak untuk di lanjutkan.

5.2.        Keputusan Investasi
Keputusan Investasinya adalah bahwa usaha/ bisnis café tersebut akan kami ambil dan realisasikan sesuai dengan apa yang telah dijabarkan dalam bab pembahasan, dengan mempertimbangkan segala resiko dan hambatannya.






DAFTAR PUSTAKA

                 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar